Jumat, 19 Desember 2014

Zoon Politicon : Part1


Politik memang menggelitik. Sebagian orang menganga dan mengoceh panjang lebar berkata “AYOLAH TURUN KE JALAN!” Mereka mengenakan berbagai metonimia sebagai hiasannya. Semua majas digunakan secara bersamaan. Cover wajahnya menyatakan akan memulai suatu gerakan perubahan. Bukan sekedar revolusi mental yang dijadikan visi pemerintahan. Banyak dari mereka bersandar di sofa empuknya memegang gadget bersistem computerized sangat canggih. Tak sedikit yang menge-tweet menulis berbagai ajakan dan orasi untuk memulai suatu pekerjaan nyata. Tapi, nyatanya mereka hanya menggoreskan suatu narasi-teori-hanya ilusi. 

Politik bukan suatu hal yang licik. Mungkin mayoritas orang menganggap politik merupakan permainan beberapa orang yang bersaing mendapatkan kursi tanpa menghiraukan bertumpuk aspirasi. Semua analogi awal yang mereka pahami seketika buyar karena kekuasaan yang berhasil mereka dapatkan. Dan detik itu pula, karena perilaku suatu mahluk yang menyimpang. Menjadikan suatu pandangan obyektifitas bahwasanya “POLITIK ITU MUNAFIK.”
Come on guys,
Kalian boleh membenci politik. Tapi, tetaplah peduli dengan politik. Karena politik yang menentukan jalannya semua kegiatan di bumi ini. Politik tidaklah busuk, hanya saja “ada” segelintir orang yang menyalah gunakan kepentingan politik. Karena mereka tak paham buat apa politik hadir di dimensi waktu.

Ada yang berpendapat, rakyat Indonesia enggan untuk turun di jalan. Tapi, ketahuilah. Bukankah kalian akan melakukan suatu demonstrasi jika suatu problema terjadi? Misal saja BBM dinaikkan, inflasi dimana mana, buruh yang menjadi korban utama PHK. Kita akan turun tangan, jika ada suatu desakan.

Politik itu tidak Jahannam. Tinggal bagaimana kita sebagai generasi muda menyelamatkan keutuhuan bangsa, kedaulatan negara dan kestabilan sumber daya. Bagaimana kita mengadakan berbagai sanitasi untuk memberi suatu solusi. Melakukan berbagai aksi signifikan untuk suatu perkembangan negeri. Menyelamatkan budaya yang hampir dicongkel peng-imitasi tak punya hati.
Ini bukan suatu orasi untuk mengkampanyekan diri. Hanya sebagai goresan hati tentang politik dan beberapa sifat politisi. Wahai Indonesia, aku disini sebagai generasi yang kelak membangkitkan mu kembali, mengambil kejayaan yang memang pantas untuk kita miliki.

NASIONAL-IS-ME

0 komentar:

Posting Komentar

 

Viva La Vida Template by Ipietoon Cute Blog Design