Sabtu, 17 Desember 2016

CURHATAN EMMA#1 [WANITA ADA APANYA]


“Mbok kamu berubah jadi kalem......”
“Lha, gimana ada cowok yang mau sama kamu, kalo kamu pecicilan kaya gitu?”
“Yang waras dikit to, biar laku.”
Disaat seperti ini, ketika nilai dan norma yang diharapkan pada seorang wanita adalah berwatak “halus, lembut,kalem,gak cerewet.” Aku berfikir agak menyimpang. “ Masa bodoh, ini jati diriku.” Aku menganggap  yang aku lakukan selama ini adalah hal yang paling bijak. Karena aku tidak membohongi diri sendiri, aku tak merubah diriku hanya untuk dicintai orang lain, aku menikmati hidup ini dengan sifat asli ku bahan mungkin bawaan dari lahir.

Stigma masyarakat terhadap wanita “yang seharusnya” tidak berjalan padaku. Perlu kalian ketahui, aku sering di cap “TOA” karena suara ku yang menggelegar, aku sering mengirimi teman kesayanganku dengan guyonan rendahan ala OA kesukaanku a.k.a Tatank Galaw yang kadang mengandung unsur hewan, aku sering tertawa keras sampai lupa bernafas, aku nyaman bercakap-cakap dengan teman lelaki mulai dari yang kalem sampai yang gondes seperti teman saya Jampes, aku sering bermain tinju-tinjuan dengan temanku namun hanya yang laki-laki yang berani, aku sering mengeluarkan ekspresi wajah jelek yang mungkin itu wajah asli saat tidurku. Itu aku.

Aku merasa menjadi diri sendiri adalah yang terbaik. Daripada bercover Hello Kitty tapi berhati Sadako. Asalkan apa yang aku lakukan tidak mengandung unsur SARA, why not kan ya?. Aku tau itu bukan wanita yang dituliskan dalam syariat agama. Dan sering sekali wanita seperti kami ingin berubah menjadi kalian-kalian yang berwatak lembut nan menyejukkan hati. memakai hijab sepanjang lutut kaki dan bertutur halus yang syahdu didengar wanita maupun lelaki.

Namun, tau kah kalian. Ketika ingin berubah, terkadang ada sekat pembatas yang menjadi penghalang kami untuk berubah. Yaitu, jati diri. Ketika kami berusaha meniru sifat hakikat wanita yang sebenarnya, ada perasaan yang mengganjal dalam hati. rasa ketidakjujuran dalam diri, dan bergejolak panas dalam hati “ini bukan aku.”, “aku tidak nyaman dengan ini.”, seakan akan luapan ekspresi saat ini berhenti begitu saja. Dan setelah kami renungi............ ini bukan kami.

Ini hanyalah kami yang mencoba menjadi para ukhti sejati.
Kami membohongi diri sendiri.

Satu hal yang pantas kalian tau. Jangan suruh siapapun berubah menjadi wanita kalem, halus dan lemah lembut . Biarkan, kami dengan retorika dunia yang ber nada ini, mengisi kesunyian bumi dengan candaan kami, menghubungkan percakapan si wanita pemalu yang saking jaimnya ga berani bicara dengan lelaki, menghiasi kehidupanmu dengan sapa-sapaan cerewet kami, menghangatkan malam dengan makan bersama di lesehan pinggir jalan. Ayolah, tanpa wanita seperti kami. Dunia ini akan sepi:) 

#janganmembohongidirisendiri
#untukdicintai

Sekian.



0 komentar:

Posting Komentar

 

Viva La Vida Template by Ipietoon Cute Blog Design