Yang sedang duduk
mengamati dan termenung,
Memandang tulisan
abstrak tak bernada
Membaca ketikan yang
hikmatnya tak berrasa
Ku ingin bertanya,
dengan setulus hati
Dengan diawali cerita
sederhana si pemilik nadi
..............................................................................
Perasaan ini kembali
setelah bertahun-tahun mati
Bersatunya rasa cemas
serta peduli
Pedih melihat diri
nya sedih dirundung pilu bumi
Rasa itu ditujukan,
Untuk seseorang yang
mungkin tak tahu perasaan ini
Seseorang yang
menganggap rasa ini tlah mati
Seseorang yang
menempaskan naluri nya pada yang lain
Sesorang yang
menanggapi diri ini dengan dingin
...............................................................................
Dosa kah?
Kata mereka si
pembawa berita terdekat,
Diri ini suka bahkan
hanya terbawa perasaan selapang jidat
Diri ini suka laki
laki namun yang berpengalaman melaknat
Diri ini suka laki
laki yang kegemarannya minggat
Entah,
Ku merasa,
Masa bodoh
Diri ini berfikir
sambil mencibir bersama sang mentari
Akhirnya 3 kata
keluar sendiri
“Ini hati, Bung”
Hati,
Tidak bisa dibohongi
Mau kau timpali
dengan sejuta retorika yang ada,
Hati tetap akan
merasa
Merasakan apa yang ia
derita,
Apa yang ia nikmati
meskipun sahaja,
Menunggu waktu demi
waktu sang pangeran tak berkuda
Yang tak berkabarkan
walau seuntai klausa sederhana
Ini hati
Hati bukan mata,
Yang apabila tak
ditampakkan padanya
Dia menganggap ini
sebuah tipuan belaka
Hati bukan telinga,
Yang apabila ayal tak
dengar
Ia menganggap itu
bukanlah hal yang wajar
Satu hal yang ku
pertanyakan dari semua yang terjadi,
Ada apa gerangan,
rahasia Ilahi
Bagaimana bisa
membolak balikkan hati secepat ini
Bagaimana bisa
menghaluskan sebuah perasaan setajam duri
Menjadi perasaan
sehalus bulu kucing kesayangan mami
Tuhan,
Apa yang Kau
rahasiakan?
0 komentar:
Posting Komentar